Mimpi yang menjadi nyata, Bromo

SAM_1001

Hampir setahun merencanakan perjalanan ke Bromo, tetapi belum menemukan waktu yang pas. Terlebih lagi, belum pernah melakukan perjalanan jauh tanpa bantuan orang yang pernah mengetahui tujuan kami. Hampir mengubur impian ke Bromo, tetapi suatu sore, pesan singkat melalui bbm dari teman saya ” Anne, ke Bromo yuk, tanggal segini, ikut sama agen dr  Jakarta”. Tanpa pikir panjang, saya mengiyakan. Ini pertama kali pula saya menggunakan jasa travel agent.  It’s oke lah, yang penting nyampe Bromo… Perjalanan Cirebon – Malang ditempuh selama 14 jam. Karena perjalanan malam, saya lebih banyak tidur di kereta. Lha wong gelap, mau liat apa, daripada ada yg tiba-tiba nongol di jendela. Hih, horor.

Stasiun Malang

Stasiun Malang

Sampailah di Kota Malang.. Berasa butuh bokong baru ya menempuh 14 jam perjalanan. haha..

Sambil tunggu jemputan, saya sempat jalan ke Balaikota Malang yang tak jauh dari stasiun. Terdapat Monumen Juang 45.

SAM_0829

Monumen Juang 45

Selain itu, kita bisa menikmati view bunga teratai yang cantik yang terdapat di sekitar Monumen Tugu sambil mengabadikan momen disekitar Balaikota Malang.

 

SAM_0840

Balaikota Malang

SAM_0849

Monumen Tugu

SAM_0844

Alun-alun Bundar

Perjalanan dilanjutkan menuju Desa Gubuk Klakah , ditemopuh kurang lebih 60menit dari stasiun. Hari pertama saya habiskan bermain rafting di Sungai Amprong.

SAM_0856

prepare rafting

Malam pun tiba, udara dingin Malang membuat saya sedikit sulit tidur. Jam menunjukkan pukul 00.15 ketika saya terbangun, saya bergegas untuk bersiap menuju Penanjakan Bromo. Tak lama setelah menunggu Jeep datang, perjalanan menuju Bromo dimulai. Bahagia rasanya bisa sampai ke destinasi impian. Apa yang didapat selama perjalanan? Gelap? Sudah pasti. Tetapi ketika melewati salah satu daerah , mungkin Tumpang , saya melihat hamparan kabut. Terjadi perdebatan apakah itu kabut/ danau.

Bromo semakin dekat

Bromo semakin dekat

Dan ternyata setelah semakin dekat, ternyata itu hamparan kabut. Dan Jeep kami pun bergerag di bawah kabut itu. Amazing. Perjalanan menembus dinginnya malam selama 4jam terbayar. Saya menuju Seruni point untuk hunting sunrise. Seperti namanya, penanjakan, jalan menuju Seruni point pun menanjak.Yang ga kuat dan punya uang bisa sewa kuda. Oh iya, disarankan pake masker, mengingat kuda2 disini ga mau pake celana, jadi mereka pup dimana-mana. Hihihi.Pagi itu berkabut, dari atas, nampak seperti lautan. Sempat ragu karena semalan hujan. Tapi Allah memang adil, jauh saya pergi ke Bromo, diperlihatkan lah semburat warna di langit pagi itu. Subhanallah.

mimpi saya menjadi nyata, sunrise yang cantik

mimpi saya menjadi nyata, sunrise yang cantik

Subhanallah.. Indahnya ciptaanMu. Saya bersyukur diberi kesempatan melihat lukisan Tuhan yang indah. Selama di penanjakan, banyak turis asing datang ke Bromo dengan cara backpacker maupun traveller. Apapun cara mereka, sudah tepat mereka datang ke tempat ini . 🙂

Bromo, dgn Mahameru

Bromo, dgn Mahameru yang eksotis

Gunung Batok

Gunung Batok

Pukul 8.00 saya menuju Kawah Bromo. Ternyata butuh perjuangan menuju puncak, ya, memang, mencapai sesuatu harus dengan pengorbanan. Lgi, yang ga kuat jalan dan punya duit, bisa sewa kuda disini. Hampir 1 jam berjalan, sampailah saya di puncak Gunung Bromo.

Kawah yang cantik

SAM_1022

view sekitar kawah

Lanjut, saya diajak ke Savana atau lebih dikenal dengan bukit Teletubbies. Hemmm, kenapa tokoh luar negeri yang nempel disini namanya.. Daripada mikirin nama, saya akhirnya berjalan di sekitar savana. Saat itu savana maupun bukit sedang hijau, lain cerita jika datang kemari saat kemarau. Savana akan menguning, dan akan ada badai pasir di sekitar Kawah. Tetapi menurut beberapa teman, sunrise paling cantik ya saat kemarau. Hmm,, bisa jadi pilihan nih temans 🙂

Savana yang menghijau

Sejelek apapun kameranya, hasilnya akan bagus 🙂

SAM_1057

narsis dikit :))

Perjalanan pun selesai. Saya kembali ke Kota Malang, mampir ke toko oleh-oleh di dekat stasiun dan kembali ke kota Cirebon. Tak henti saya mengucap syukur diberi kesempatan menginjakkan kaki di salah satu destinasi terbaik di Indonesia. Mimpi yang terwujud. Dan sampai saat ini, saya masih merasa saya mimpi pernah ke Bromo..

Note :

Perjalanan ke St. Malang bisa menggunakan KA MAtarmaja (ekonomi AC dengan tiket Rp.65.000 ,jika masih dapat subsidi :p )

Malang-Probolinggo bisa menggunakan bus dari terminal.

Menuju Bromo bisa melalui kota Malang atau Probolinggo. Jika menginap di Probolinggo ,  menurut pengakuan teman saya, view disana menakjubkan. Banyak homestay disewakan sekitar Bromo. Mulai daari RP.150.000;

Sewa jeep sekitar Rp. 500.000; kapasitas 5-6 orang. Bisa share cost dengan wisatawan lain biar lebih murah. Jika ingin lebih murah disarankan sewa hartop/ jeep terbuka dengan kapasitas 10-15 orang.

Tinggalkan komentar